Kamis, 22 April 2010

Tak Cukup Kata

TAK CUKUP KATA


“Pergi”.Aku gemetar mendengar ucapan yang menyakitkan.Kata yang melempar,membanting aku jauh tak terengkuh.
Ku menoleh ke kanan.Dua meter disana,Ku lihat Ibuku tertunduk,menahan tangis.Menggigit bibir,menggumamkan namaku,”Kayla….”.lirih ku mendengarnya.Dari wajahnya ku melihat betapa Dya menyayangiku,namun tak kuasa melakukan apa-apa.Semua dibawah kendali suaminya,Ayahku.Aku mengerti apa yang ingin Dya lakukan,ingin mempertahankanku,untuk tetap tinggal bersamanya.Terus terisak,tangannya meremas-remas jari meluapkan rasa.

Ku arahkan mataku kesampingnya,duduk membuang muka,Kakak ku.Ku tahu ada air mata disana.Namun Dya laki-laki,tak mungkin memperlihatkan kelemahan,dan akupun tahu apa yang Dya pikirkan.
“Kenapa kau tak mendengarkan aku.?untuk mengabari aku dulu bila terjadi apa-apa”.
Dan disebelahnya,diam tanpa rasa.Ku paham arti semua itu,”bukan urusanku!”.mungkin itu yang Dya pikirkan.Dan aku sadar ,aku tak akur dengannya,karna Dya cemburu dengan kasih sayang suaminya terhadapku.
Tepat dihadapanku,sejengkal langkah kaki.Ayahku.Orang yang mengucapkan kata-kata paling pedas yang pernah aku dengar.
“Keluar kau!jangan pernah kembali”.suara Ayahku menggelegar.Ibuku tak kuasa menahan tangis,melelehlah kristal bening dari dua matanya,sesegukkan menahan rasa.Kakaku tak kuat mendengarnya dan Dyapun menjauh pergi.Istrinya,dengan ringan meninggalkan tempat dan menonton tivi.Aku semakin terpojok.Tak punya pilihan dan kesempatan.Dengan berat ku langkahkan kakiku menuju pintu.
Ku berhenti selangkah sebelum pintu,ku ingin berbalik memeluk Ibuku,menghapus air matanya dan berkata “Aku akan merindukan Mu,Ibu…”.
“Jangan lagi kau injakkan kaki dirumah ini.”kata-kata Ayahku menghapus anganku,aku terdorong paksa oleh kata.Aku melangkah meninggalkan semua.11.00 malam.Ku melihat jam di tanganku.Ku telusuri jalan tanah kecil kampungku,berdebu.Tak tahu mau kemana,hanya terus berjalan,melangkah tak pasti,gerimis turun.Langit seakan menangis bersamaku,pikiranku melayang entah kemana.

Seminggu yang lalu….

Aku bangu seperti biasanya,melakukan tugas rutinku.menyiapkan segala keperluan untuk sarapan juragan.Tak ada hal kurasakan.Entah kenapa,setelah sarapan juragan memanggilku,
“A Mui (adek),kesini..”panggilnya
“Hai (ya)”akupun menemuinya.
“Kau tanda tangan disini.”Dya menunjuk suatu kolom untuk aku tanda tangani.
“yau me si a (ada apa)”aku mencoba untuk bertanya.
“Ini tiket pesawat,lusa kau pulang ke Indonesia”.tambahnya tanpa menjawab pertanyaanku.
“Ini gajimu 2 bulan dan lain-lainnya,aku sudah beri semua”.katanya datar.
“me wa…(apa)????????????”Tanyaku menggebu.
“Bereskan semua barangmu,pergilah ke agent”.imbuhnya tanpa perasaan.
Aku tertunduk lemas,ingin menangis.Tapi tak mungkin aku menangis didepannya.Kulihat Dya mengibaskan tangan,ku paham maksudnya.Menyuruhku pergi dari hadapnnya,dari rumahnya.Dengan menguatkan hati,aku berdiri.Berlalu dari dya menuju kamarku.membereskan barang yang memang tak seberapa.Kubuka tas kecilku..”baru dua bulan aku disini,dan sekarang harus pergi..?”gumamku dalam hati,tanganku terus meraih barang dan memasukkan ke dalam tas.
Dan pikiran-pikiran aneh semerawut di otakku.Hatiku gundah,”kemana aku akan pergi setelah ini..?bagaimana aku menyampaikan ini kepada keluargaku di Indonesia..?apa yang akan dilakukan agent padaku nanti..?”ketakutan-ketakutan menguasaiku,berdesak-desak dalam otakku.
30 menit kemudian,aku dengan tas kecilku melangkah menuju pintu,ku lihat sejenak kedua juraganku.Duduk di kursi kesayangan,membaca koran.
“bye-bye”sapa mereka.
“siu sam a (hati-hati),lihat jalannya.”imbuhnya datar.
Ku buka pintu,”bye-bye”,ku melangkah pergi.Kuturuni tangga.Aku keluar dari Flat rumahku yang hanya sementara.
“bye-bye”sapaku ketika ku melihat satpam pintu depan yang baik hati.
Sampai di agent,ritual penyambutan untuk anak yang di interminit menantiku.Mereka ngoceh ngalor ngidul,aku tak peduli.Aku menunduk dan sekali-kali aku jawab”hai (ya)”untuk merespon kemarahan mereka.
Dua hari kemudian,aku terbang pulang ke Indonesia.Karena agent tak mau mencarikan majikan baru untukku.Semua uang amblas ditangan agent,hanya beberapa lembar tersisa dan pas untuk transport sampai kerumah.Keesokan harinya aku sampai di rumah tanpa kabar sebelumnya.

“Assalamu’alaikum”,sapaku sambil mengetok pintu.
“wa’alaikumsalam”suara dari dalam menjawab salamku.
Pintu terbuka,aku tak mengenalnya.Kemudian dari dalam muncul ibuku,dengan haru dan air mata Dya memelukku.

“Kayla..”ucapnya dalam pelukanku,setengah terisak menahan tangis.
“Ya,Bu”jawabku,ku eratkan pelukanku.
Menyusul dibelakangnya Ayahku,Kakakku dan yang membuka pintu tadi adalah kakak iparku.Mereka memelukku bergantian,melepas rindu.Mereka menyambutku dengan hangat.Sampai keesokan hari.

Jam menunjukkan 9.00 malam.Kami berkumpul di ruang keluarga.Kami ngobrol banyak hal,mereka bertanya kepadaku tentang pekerjaanku,bagaimana suasananya??,bagaimana kerjanya??bagaimana juraganku?? dan tidak ketinggaln tentang gajiku.
“Kenapa tiba-tiba pulang tanpa kabar..?”ibuku membuka.
“Aku dipecat,Bu..”.ku jawab pelan takut mengagetkannya.
“Di pecat..??kok bisa..??”kakaku memburu.
“Aku gak tahu”jawabku singkat.
“Piye to kok gak ngerti”,Ayahku menyela.
“Aku tanya mereka,tapi gak dijawab”.
“Bagaimana dengan gajimu..?”Ayahku meninggikan suara.
Aku hanya bisa menunduk dan menggeleng.
“Jawab”,bentak Ayahku.
“Semua diambil agent”aku masih menunduk.
“Bohong”Ayahku tak percaya.
“Pasti kau telah hura-hura,hingga juraganmu tak suka.ayo jujur”.Ayahku membentakku.
“Bener Yah.semua diambil agent,karna aku belum selesei potongan”.
Ku jawab dengan hati-hati.Dan ku jelaskan semua yang telah terjadi padaku.Namun penjelasanku tidak diterima oleh Ayahku,Dya murka.Tak cukup kata untuk mendapatkan maaf dari kesalahan yang aku sendiri tak tahu dimana letaknya.Dya mengusirku,karna aku pulang tanpa hasil.Dan saat itu pula aku tersungkur,lemah tak berdaya.Hilang semua harapanku,hancur semua mimpi-mimpiku,bahkan keluargaku tak menerima takdirku.Aku merasa sendiri,tak punya apa-apa dan siapa-siapa.

Ku terus berjalan,ku sampai jalan besar.Air mataku bercampur hujan,aku tenggelam dalam kalutnya pikiran,tak merasa apa-apa.

Tin tiin tiiiinn tinn………………………………………..
Bruk……..
Gelap.
“Tabrakan tabrakaaaaan…….tabraaaaaaaaaakan….”.”rumah sakit.ambulan…..”.”rumah sakit”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar